MEMILUKAN... Ini Beberapa Foto Bangunan Megah Sebelum dan Sesudah Gempa 

MEMILUKAN... Ini Beberapa Foto Bangunan Megah Sebelum dan Sesudah Gempa 

HARIANRIAU.CO - Gempa Palu dan Donggala yang disertai tsunami, benar-benar memporak-porandakan wilayah tersebut. Diduga, ribuan nyawa melayang sekaligus memaksa puluhan ribu jiwa lainnya mengungsi ke kota yang lebih aman.

Gempa berkekuatan 7.7 SR yang terjadi pada Jumat (28/9/2018) lalu jelang Maghrib itu memang benar-benar dahsyat mengguncang.

Hal itu terlihat dari sejumlah bangunan megah nan kokoh di Kota Palu pun hancur luluh lantak.

Bukan saja megah dan kokoh, bangunan-bangunan tersebut selama ini juga telah menjadi ikon masyarkat disana.

Bedasarkan rilis Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB), berbagai bangunan, mulai rumah, pusat perbelanjaan, hotel, rumah sakit, dan bangunan lainnya ambruk sebagian atau seluruhnya.

Diperkirakan puluhan hingga ratusan orang belum dievakuasi dari reruntuhan bangunan.

Selanjutnya, mall terbesar di Kota Palu, Mall Tatura di Jalan Emy Saelan, ambruk dan Hotel Roa-roa berlantai delapan yang berada di Jalan Pattimura rata dengan tanah.

Hotel tersebut memiliki 80 kamar dengan 76 kamar yang terisi oleh tamu hotel.

Selain itu, Arena Festival Pesona Palu Nomoni, puluhan puluhan hingga seratusan orang, sebagian merupakan para penari, belum diketahui nasibnya.

Ada juga Rumah Sakit Anutapura yang berlantai empat di Jalan Kangkung, Kamonji, Kota Palu, roboh.

Lalu, Jembatan Ponulele yang menghubungkan antara Donggala Barat dan Donggala Timur juga ikut roboh.

Jembatan yang menjadi ikon wisata Kota Palu roboh setelah diterjang gelombang tsunami.

Juga putusnya jalur trans Palu-Poso-Makkasar akibat tertup longsor.

Untuk diketahui, sampai saat ini, dari data yang dirilis Aksi Cepat Tanggap (ACT), korban tewas akibat gempa bumi Donggala dan Palu sudah mencapai 1.203 orang.

Menurut laporan situasi terkini ACT, korban paling banyak yang meninggal berasal dari Kelurahan Petobo, Palu, Sulawesi Tengah, yakni 700 orang.

Pengumuman itu berdasarkan data pada Senin (1/10), pukul 05.00 WIB. Rumah Sakit Undata Palu juga menampung korban meninggal terbanyak yakni 201 orang.

ACT juga mencatat 540 orang terluka. Korban luka tersebar di berbagai titik, tetapi yang paling besar dirawat di RS Wirabuana sebanyak 184 orang.

ACT juga mencatat sebanyak 46 orang hilang dengan jumlah pengungsi di Kota Palu diperkirakan mencapai 16.732 jiwa dan tersebar di 123 titik menurut data per 30 September.

Berikut perbandingan 8 foto bangunan megah di Palu sebelum dan sesudah gempa disertai tsunami yang dirilis BNPB:

Sumber: pojoksatu

Halaman :

#Tsunami Palu

Index

Berita Lainnya

Index